MEDAN
Pemberitaan hoaks yang menyebut adanya peredaran narkoba dan seorang “bos besar” yang membangun jaringan narkoba di Lapas Tanjung Gusta telah menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat dan warga binaan.
Sejumlah Mantan narapidana yang pernah menjalani hukuman di lapas tersebut sangat menyesalkan munculnya berita tak berdasar tersebut.
Salah satu mantan napi, Budi (nama samaran), mengungkapkan kekecewaannya terhadap pihak yang menyebarkan informasi palsu.
“Janganlah menebar fitnah seperti itu. Hargailah bapak-bapak petugas yang tak kenal lelah menjaga keamanan dan ketertiban warga binaan. Mereka bekerja keras demi menjaga ketertiban di dalam lapas,” ujar Budi dengan nada tegas, Rabu (11/9).
Menurut Budi, pemberitaan hoaks semacam ini sangat tidak adil bagi petugas yang telah berupaya memastikan lapas tetap aman dan tertib.
Ia menambahkan bahwa berita tersebut juga berdampak buruk terhadap warga binaan yang sedang menjalani hukuman.
“Kasihanilah saudara-saudara kami yang sedang menjalani masa hukuman di dalam. Mereka butuh ketenangan dan dukungan untuk bisa berubah, bukan dihakimi dengan berita bohong,” tambahnya.
Budi yang baru saja bebas mengungkapkan bahwa selama berada di Lapas Tanjung Gusta, ia melihat sendiri bagaimana petugas secara rutin melakukan pengawasan ketat dan menjaga agar tidak ada pelanggaran hukum, termasuk peredaran narkoba.
“Saya tahu betul bagaimana ketatnya pengawasan di sana. Setiap blok diperiksa secara berkala dan setiap gerakan warga binaan dipantau,” jelasnya.
Mantan napi lainnya, Andi (nama samaran), juga merasa terganggu dengan adanya berita hoaks tersebut.
“Berita seperti ini hanya akan merusak citra lapas dan membuat orang-orang di luar berpikir buruk tentang saudara saudara kami wargabinaa yang ada di dalam. Padahal mereka di dalam lapas sudah berusaha keras menjalani pembinaan dengan baik,” katanya.
Para mantan napi berharap agar masyarakat lebih bijak dalam menerima informasi dan tidak mudah termakan oleh berita yang belum tentu benar.
“Jika ragu, lebih baik konfirmasi langsung kepada pihak berwenang. Jangan sampai berita seperti ini menambah beban bagi saudara saudara kami para warga binaan yang sudah mencoba memperbaiki diri,” ujar Andi.
Para mantan napi berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak menyebarkan informasi yang merugikan banyak orang.
Dengan adanya klarifikasi dari para mantan napi, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami situasi sebenarnya dan tidak mudah terpancing oleh berita bohong yang tidak berdasar.(red)