MEDAN
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Perempuan Kelas IIA Medan terus berinovasi dalam memberikan pembinaan yang bermanfaat bagi warga binaan.
Salah satu program unggulan yang tengah dikembangkan adalah budidaya ikan lele di kolam yang terletak di area brandgang.
Program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga memberikan ilmu berharga bagi warga binaan.
Dalam konteks masyarakat yang memiliki tingkat konsumsi ikan lele cukup tinggi, program ini sangat relevan dan bermanfaat.
Budidaya ikan lele ini bertujuan untuk memberikan pembinaan life skill kepada warga binaan.
Dengan keterampilan ini, diharapkan setelah menyelesaikan masa pidana, mereka dapat memanfaatkan ilmu yang didapat untuk berwirausaha dan mandiri secara ekonomi.
Pelatihan ini menjadi bagian penting dari upaya rehabilitasi sosial yang diusung oleh Kemenkumham melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
Selain memberikan manfaat langsung berupa hasil panen ikan lele yang dapat dikonsumsi, program ini juga mendukung upaya ketahanan pangan yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Rutan Perempuan Medan menjadi salah satu lembaga yang aktif dalam mendukung program akselerasi ketahanan pangan yang menjadi fokus utama Kementerian Hukum dan HAM saat ini.
Kepala Rutan Perempuan MedanMarlia Rezeki Santoso menegaskan, program budidaya lele ini merupakan bagian dari komitmen jajarannya untuk meningkatkan kualitas pembinaan warga binaan.
Dengan adanya program-program seperti ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mampu bertahan selama masa pidana, tetapi juga siap kembali ke masyarakat dengan keterampilan yang memadai untuk hidup lebih baik.
Kemenkumham, melalui Divisi Pemasyarakatan Sumut, terus mendorong setiap lembaga pemasyarakatan untuk melaksanakan program-program pembinaan yang berkelanjutan dan bermanfaat.
Program budidaya lele ini menjadi salah satu contoh sukses dari berbagai program pembinaan yang dijalankan, yang tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan internal, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat luas.(AVID/rel)